Wednesday, December 7, 2011

NASIB ANAK PERANTAUAN I

Ketika SMA, Disaat kami ingin melanjutkan keperguruan tinggi, rata-rata kebanyakan diantara kami memilih untuk melanjukan pendidikan kami keluar kota untuk mendapat kan perguruan tinggi yang kami inginkan.
     hmmm Dengan alasan... "Disini pendidikannya kurang bagus ato gak ada jurusan yang kami inginkan disini. 1 lagi ne alasan yangmembuat hati orang mati kepayang serta membuat hati orang tua yang sekeras BATU  menjadi lunak seperti NUTRIGELL.. ialah pengen mandiri dan gak mau tergantung atau  merepotin orang tua." hahahah (*kagak nahan).. “ITULAH KAMI ANAK PERANTAUAN”

 Setelah kami menjalankannya di universitas yang kami inginkan dan dengan status sebagai anak perantauan yang mengadu nasib di negeri orang.. hmmm (u know what happen) rata-rata pada mengeluh ke orang tua kami, maupun orang lain. "gak ada duit, minta tambahan kiriman, disini pada mahal makanannya dan segala tetek bengek tugas kuliahan,,,,," hahhaha(intinya cuma 1 MINTA DUIT). “INILAH KAMI ANAK PERANTAUAN”

 Nasib anak perantauan.. Kaya setelah mendapatkan kiriman, itupun hanya bertahan 2-3 hari. Setelah itu kembali merana dengan jarang makan atau makan tidak teratur etc. Akibatnya muncul deh tu penyakit yang tidak senonoh yang diakibatkan oleh kami sendiri "ANAK PERANTAUAN",, magh, usus buntu, gagal ginjal, diare dan segala macam yang berhubungan dengan pencernaan. “NASIB ANAK PERANTAUAN”

 Nasib anak perantauan selalu masak untuk menghemat duit. Masakan yang paling favorit 1 untuk semua karya anak perantauan “TRIBOL”. Hahah sesekali TELUR ato SARDEN untuk perbaikan gizi. Tapi paling sering,, gak tergantung ada atau tidaknya duit, dan paling popular didunia anak perantauan (u know that).. yang selalu menemani hari-hari kami tanpa dia kami gak tau apa jadinya,,,, INDOMIE. Ini cerita ku apa ceritamu?.. hahaha “NASIB ANAK PERANTAUAN”
Tapi terkadang itulah enaknya dan banyak hikmahnya. Kami anak perantauan lebih menghargai apa itu makanan. Karena setiap kami tidak menghabiskan makanan atau ingin membuangnya, kami selalu ingat “BESOK BELUM TAU LAGI MAKAN!” hahahah… “NASIB ANAK PERANTAUAN”


 Hmmm Kami pun jadi lupa mengapa kami ingin pergi keluar kota untuk melanjutkan pendidikan kami?!! MANDIRIII??
yang mana MANDIRI??!!! Hmmmm “NASIB ANAK PERANTAUAN”

 Ini terispirasi dari teman SMP ku MUHAMMAD SUWAJI, peace bro!! hahaha dy buat status 2 hari tentang tak makan, tadi dy tulis status “Tahan lapar, lanjutkan kerja”.. hahahaha sabar bro “NASIB ANAK PERANTAUAN”

Catatan ini di dedikasikan untuk

KAMI ANAK PERANTAUAN DI SELURUH DUNIA!!
MAJU TERUS ANAK PERANTAUAN!!
 Hahahah

14 November 2011


Fathia Pradika
 I open at the close
           and
 Glow in the dark

No comments:

Post a Comment